Kamis, 01 Agustus 2013

SEJARAH THORIQOH




Thoriqoh adalah salah satu amaliyah keagamaan dalam Islam yang sebenarnya sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Bahkan, perilaku kehidupan beliau sehari-hari adalah paktek kehidupan rohani yang dijadikan rujukan utama oleh para pengamal thoriqoh dari generasi ke generasi sampai kita sekarang.

Lihat saja, misalnya hadist yang meriwayatkan bahwa ketika Islam telah berkembang luas dan kaum Muslimin telah memperoleh kemakmuran, sahabat Umar bin Khatthab RA. berkunjung ke rumah Rosulullah SAW. Ketika dia telah masuk didalamnya, dia tertegun melihat isi rumah Beliau, yang ada hanyalah sebuah meja dan alasnya hanya sebuah jalinan daun kurma yang kasar, sementara yang tergantung di dinding hanyalah sebuah geriba (tempat air) yang biasa beliau gunakan untuk  berwudlu’. Keharuan muncul di hati Umar RA. yang kemudian tanpa disadari air matanya berlinang.

Maka kemudian Rosulullah SAW. menegurnya: ”Gerangan apakah yang membuatmu menangis, wahai sahabatku?” Umar pun menjawabnya: “Bagaimana aku tidak menangis, Ya Rosulullah!... Hanya seperti ini keadaan yang kudapati di rumah Tuan. Tidak ada perkakas dan tidak ada kekayaan kecuali sebuah meja dan sebuah geriba, padahal ditangan tuan telah tergenggam kunci Dunia Timur dan Dunia Barat, dan kemakmuran telah melimpah. Lalu beliau menjawab: “Wahai Umar aku ini adalah Rosul (utusan) Allah. Aku bukan seorang kaisar dari Romawi dan juga bukan seorang Kisra dari Persia.

Mereka hanyalah mengejar duniawi, sementara aku mengutamakan ukhrawi (akhirat) .”Suatu hari Malaikat Jibril AS. datang kepada Nabi SAW. setelah menyampaikan salam dari Allah SWT, dia bertanya: “Ya Muhammad, manakah yang engkau sukai menjadi Nabi yang kaya raya seperti Sulaiman AS atau menjadi Nabi yang papa seperti Ayub AS.?” Beliau menjawab: ”Aku lebih suka kenyang sehari dan lapar sehari".

Disaat kenyang, aku bisa bersyukur kepada Allah SWT. dan disana lapar aku bisa  bersabar dengan ujian Allah SWT. ”Bahkan suatu hari Rosulullah SAW. pernah bertanya kepada  sahabatnya: ”Bagaimana sikap kalian, jika sekiranya kelak telah terbuka untuk kalian kekayaan Romawi dan Persia?” Di antara sahabatnya ada yang segera manjawab: ”Kami akan tetap teguh memegang agama, ya Rosulullah SAW..” Tetapi beliau segera menukas: ”Pada saat itu kalian akan berkelahi sesama kalian. Dan kalian akan berpecah belah, sebagian kalian akan bermusuhan dengan sebagian yang lainnya.

Jumlah kalian banyak tetapi kalian lemah, laksana buih di lautan. Kalian akan hancur lebur seperti kayu di makan anai-anai! ”Para sahabat penasaran, lalu bertanya: ”Mengapa bisa begitu ya Rosulullah.” Lalu Nabi SAW. segera menjawabnya: ”Karena pada saat itu hati kalian telah terpaut dengan duniawi (materi) dan aku menghadapi kematian.” Di kesempatan lain beliau juga menegaskan: ”Harta benda dan kemegahan pangkat akan menimbulkan fitnah di antara kalian! ”Apa yang dinyatakan oleh Rosulullah SAW. tersebut bukanlah ramalan, karena beliau pantang untuk meramal. Tetapi adalah suatu ikhbar bil mughayyabat (peringatan) kepada umatnya agar benar-benar waspada terhadap godaan dan tipu daya dunia.

Sepeninggal Nabi pun, ternyata apa yang beliau sabdakan itu menjadi kenyataan. Fitnah yang sangat besar terjadi di separoh terakhir masa pemerintahan Khulafaurrasyidin. Dan lebih hebat lagi terjadi di zaman Daulah Bani Umayyah, dimana sistem pemerintahan telah mirip dengan kerajaan. Penguasa memiliki kekuasaan yang tak terbatas, yang cenderung lebih mengutamakan kepentingan pribadi mereka, keluarga atau kelompoknya dan mengalahkan kepentingan rakyat kebanyakan.

Dan akhirnya berujung pada munculnya pemberontakan yang digerakkan oleh golongan Khawarij, Syiah dan Zuhhad. Hanya saja ada perbedaan diantara mereka, kedua golongan yang pertama memberontak dengan motifasi politik, yakni untuk merebut kekuasaan dan jabatan, sementara golongan terakhir untuk mengingatkan para penguasa agar kembali kepada ajaran Islam dan memakmurkan kehidupan rohani, serta untuk menumbuhkan keadilan yang merata bagi warga masyarakat. Mereka berpendapat bahwa kehidupan rohani yang terjaga dan terpelihara dengan baik akan dapat memadamkan api fitnah, iri dengki dan dendam.

Meskipun saat itu Daulah Bani Umayyah merupakan pemerintahan yang terbesar di dunia, dengan wilayah kekuasaan yang terbentang dari daratan Asia dan Afrika di bagian timur sampai daratan Spanyol Eropa di bagian barat, pada akhinya mengalami kehancuran. Pengalaman dan nasib yang sama juga dialami oleh Daulah Bani Abasyiyah. Meskipun saat itu jumlah umat Muslim sangat banyak dan kekuasaan mereka sangat besar, tetapi hanya laksana buih di lautan atau kayu yang dimakan anai-anai, sebagaimana dinyatakan oleh Nabi SAW. di atas. Semua itu dikarenakan faktor hubb al-dunya (cinta dunia) dan karahiyat al-maut (takut menghadapi kematian). Sebab yang tampak makmur hanya kehidupan lahiriyah/duniawi, sementara kehidupan rohani/batiniyah mereka mengalami kegersangan.

Inilah yang menjadi motifasi golongan Zuhhad yang gerakan-gerakannya untuk mengajak kembali kepada ajaran Islam yang benar untuk mendekatkan diri pada Allah SWT..  Gerakan yang muncul di akhir abad ke 6 (enam) hijriyyah ini, pada mulanya merupakan kegiatan sebagian kaum Muslimin yang semata-mata berusaha mengendalikan jiwa mereka dan menempuh cara hidup untuk mencapai ridlo Allah SWT., agar tidak terpengaruh dan terpedaya oleh tipuan dan godaan duniawi (materi).

Karenanya, pada saat itu mereka lebih dikenal dengan sebutan “zuhhad” (orang-orang yang berperilaku zuhud), ”nussak” (orang-orang yang berusaha melakukan segala ajaran agama) atau “ubbad” (orang yang rajin melaksanakan ibadah). Lama kelamaan cara kehidupan rohani yang mereka tempuh, kemudian berkembang menjadi alat untuk mencapai tujuan yang lebih murni, bahkan lebih mendalam yaitu berkehendak mencapai hakekat ketuhanan dan ma’rifat (mengenal) kepeda Allah SWT. yang sebenar-benarnya, melalui riyadloh (laku prihatin), mujahadah (perjuangan batin yang sungguh-sungguh), mukasyafah (tersingkapnya tabir antara dirinya dan Allah), musyahadah (penyaksian terhadap keberadaan Allah) atau dengan istilah lain, laku batin yang mereka tempuh di mulai dengan ”takhalli” yaitu mengosongkan hati dari sifat-sifat tercela, lalu ”tahalli” yaitu menghiasi hati dengan sifat yang terpuji, lalu ”tajalli” yaitu mendapatkan pencerahan dari Allah SWT.

Tata cara kehidupan rohani tersebut kemudian tumbuh berkembang dikalangan masyarakat Muslim, yang pada akhirnya menjadi disiplin keilmuan tersendiri, yang dikenal dengan sebutan ilmu “Tashawuf”. Sejak munculyna Tashawuf Islam di akhir abad kedua hijriyah, sebagai kelanjutan dari gerakan golongan Zuhhad, muncullah istilah “Thoriqoh” yang tampilan bentuknya berbeda dan sedikit demi sedikit menunjuk pada suatu yang tertentu, yaitu sekumpulan aqidah-aqidah, akhlaq-akhlaq dan aturan-aturan tertentu bagi kaum Shufi.

Pada saat itu disebut “Thoriqoh Shufiyyah” (metode orang-orang Shufi) menjadi penyeimbang terhadap sebutan “Thoriqoh Arbabil Aql wal Fikr” (metode orang-orang yang menggunakan akal dan pikiran). Yang pertama lebih menekankan pada dzauq (rasa), sementara yang kedua lebih menekankan pada burhan (bukti nyata/empiris). Isilah “thoriqoh“ terkadang digunakan untuk menyebut suatu pembimbingan pribadi dan perilaku yang dilakukan oleh seorang Mursyid kepada muridnya.

Pengertian terakhir inilah yang lebih banyak difahami oleh banyak kalangan, ketika mendengarkan kata “thoriqoh”. Pada perkembangan berikutnya, terjadi perbedaan diantara tokoh Shufi didalam menggunakan metode laku batin mereka untuk menggapai tujuan utamanya, yaitu Allah SWT. dan ridlo-Nya. Ada yang menggunakan metode latihan-latihan jiwa, dari tingkat terendah, yaitu nafsu ammarah, ke tingkat nafsu lawwamah, terus ke nafsu muthma’inah, lalu ke nafsu mulhamah, kemudian  ke tingkat nafsu rodliyah, lalu ke nafsu mardliyyah, sampai ke nafsu kamaliyyah. Ada juga yang menggunakan metode takhalli, tahalli dan akhirnya tajalli. Ada pula yang menggunakan metode dzikir, yaitu dengan cara mulazamatudz-dzikri, yakni melanggengkan dzikir dan senantiasa mengingat Allah SWT. dalam keadaan apapun.

Dari perbedaan metode itulah, akhirnya muncul aliran-aliran thoriqoh yang mengambil nama dari tokoh-tokoh sentral aliran tersebut, seperti Qodiriyah, Rifa’iyyah, Syadzaliyyah, Dasuqiyyah/Barhamiyyah, Zainiyyah, Tijaniyyah, Naqsabandiyyah, dan lain sebagainya.
 

Selasa, 30 Juli 2013

NASSAB TARIQOH NASABANDIYAH AL KHOLIDIYAH AL ALIYYAH


PERKENALKAN, RUMAH BARU SAYA..

Sejarah


Pondok Pesantren
Baiturrohmah adalah nama Lembaga Bimbingan Kerohanian
Islam, suatu pondok pesantren yang mengkhususkan ajarannya pada segi pembenahan rohani melalui sistem keilmuan agama. Pondok ini terletak dibagian utara kota Malang, tepatnya di Jalan Ciliwung 61 Malang JawaTimur. Telp.(0341) 491482- 471293.
Menurut Gus Sholeh Hudi,
Pondok pesantren Baiturrohmah didirikan oleh Syekh K.H Abdul Hayyi  Muhyiddin Al-Amin sejak tahun 1954 dikenal sebagai pondok pesantren yang memberikan pelajaran ilmu agama. Murid pondok pesantren Baiturrohmah yang maju berkat kebenaran niat serta tekadnya menuntut ilmu manfa’at dijalan Allah demi memperoleh Ridlo dan rahmat-Nya, niscaya lambat laun mampu menyelami hakekat dirinya dan mengungkap berbagai kebenaran ajaran agama Islam.Pondok Pesantren Baiturrohmah Malang menyampaikan isituntunan ajaran agama Islam yang tersimpul dalam Al-Quran dan Al-Hadits serta kitab-kitab sahih dengan cara membimbing dan mengajak segenap murid-muridnya mengamalkan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah secara utuh dan sesungguhnya, mengutamakan keberhasilan jiwa, demi terbentuknya akhlak dan kualitas pribadi yang tinggi serta mulia disisi Allah sebagai tujuan utama dari ajaran agama Islam. Semua menurut ajaran agama dengan amalan rohani yang disebut tafakur. Metode ini berfungsi membebaskan hati dari kegelapan dalam memungkinkan manusia mampu menerima lintasan-lintasan isyarah dan petunjuk Allah Azza sebagaimana telah difirmankannya dalam Al- Qur’an Surat Azzumar : 22.
Artinya:“Maka Apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.
A. Materi Pengajaran Tasawuf di Pondok Pesantren Baiturrohmah
Malang
Materinya yaitu tentang:
1) Tasawuf Akhlak yaitu melakukan amalan- amalan atau latihan
rohani yang cukup, tujuanya tidak lain adalah untuk membersihkan jiwa dari nafsu yang tidak baik dalam menuju kehadirat Allah Swt.
Usaha menuju Allah dicapai dengan melalui tiga tahapan:
   Takhalli yaitu, membebaskan diri dari sifat-sifat maksiat lahir dan
maksiat batin, menjauhkan diri dari segala nikmat dan kesenangan
dunia, berusaha melawan segala dorongan nafsu jahat.
   Tahalli yaitu, mensucikan diri dengan sifat- sifat terpuji, dengan
ta’at lahir dan taat batin. Yang dimaksud dengan ketaaatan lahir
atau luar, dalam hal ini, adalah kewajiban yang bersifat formal
seperti salat, puasa, zakat, haji dan sebagainya. Sedangkan yang
dimaksud dengan ketaatan batin atau dalam adalah seperti iman,
ikhlas dan lain sebagainya.
   Tajalli berarti terungkapnya cahaya atau nur ghaib untuk hati.
Cahaya atau nur ini, datang dari Allah Swt sewaktu- waktu katika
seseorang terjaga.
2) Tasawuf A’mali, apabila dilihat dari sudut tingkatan amalan danfasenya serta jenis ilmu yang dipelajari, maka terdapat beberapa istilah yang khas dalam dunioa tasawuf, yaitu nilmu lahir dan ilmu batin.Ilmu lahir berpusat pada di akal manusia, ia menerima pengetahuan dari daya tangkap panca indera lahir yang diperoleh dari kehidupan di alam fana yaitu alam nyata ini, yang kebenaranya masih semu dan nisbi/ relatif keadaanya.Ilmu bathin, Al- Qur’an, hadist dan kitab-kitab shahih lainnya mengandung makna agama yang hakiki, yang masih harus diselami isi kandunganya dengan hikmah amalan kalimat Tauhidyakni dengan iman dam takwa yang tinggi, tidak cukup hanya faham luaran , melainkan harus dengan kehalusan perasaan dan mata rohani yang telah terbuka dan mampu menerima lintasan- lintasan hidayah Allah.
3) Tasawuf Falsafi
Dalam tasawuf Falsafi ajaranya dengan mengabungkan antara visi mistis dan visi rasional, berbeda dengan tasawuf akhlaki ataupun tasawuf amali.Pada dasarnya ilmu tasawuf membahas tentang persoalan-persoalan yang berhubungan dengan akhlak dan budi pekerti,bertalian dengan hati, yaitu cara- cara, ikhlas, khusyu’, tawadlu’,muraqobah, mujahadah, sabar, ridlo, tawakal, dan seluruh sifatterpuji yang berjalan dalam hati.
B. Metode Pengajaran Tasawuf di Pondok Pesantren Baiturrohmah
Malang
Tasawuf adalah usaha membersihkan diri. Setiap sisi memerlukan sisi yang lain. Tidak ada sifat kerabbaniyahan tanpa adanya sifat takwa, dan tidak ada sifat takwa tanpa adanya penyucian.Dengan bahasa yang sederhana ketiga hak tersebut dapat diungkapkan dengan kalimat al- birr (kebaikan),Pada dasarnya ilmu tasawuf dalam materinya adalahmembahas tentang soal- soal yang bertalian dengan akhlak dan budi pekerti, bertalian dengan hati, yaitu cara- cara, ikhlas, khusyu’,tawadlu’, muraqobah, mujahadah, sabar, ridlo, tawakal, dan seluruhsifat terpuji yang berjalan dalam hati.Metode pelaksanaan pengajaran di Pondok PesantrenBaiturrohmah Malang adalah melalui kajian kitab klasik (weton), dan halaqoh (thariqoh Naqshobandiah), yaitu bimbingan dzikir kemurnian rohani atau dalam bahasa Parsi disebut “naqsabandi uluwiyyah”.
Menurut Gus Sholeh Hudi,
Seorang sufi adalah mereka yang dapat mengabungkan anatara fiqih dengan perbuatan, antara perkataan dengan pelaksanaan.Kemudian pengabungan tersebut menghasilkan kondisi rohani tertentu. Seorang yang sufi lebih dari sekedar dari seorang yang zuhud, karena sikap zuhud terhadap dunia hanyalah sikap tidak butuh terhadap dunia, dimana mereka menganggap bahwa dunia memang tidak ada nilainya. Sedangkan seorang sufi tidak bersikap zuhud kecuali terhadap hal- hal yang membuatnya terhijab dari Allah Swt. Oleh karena itu orang sufi menjadikan dunia hanya berada dalam genggaman mereka saja. Mereka tidak  menjadikan dunia tersebut bersemayam di dalam hati mereka
. 

Jika ada teman-teman ada yg berkeinginan menempa rohaninya,bisa masuk ke PONPES BAITURROHMAH..sisihkanlah waktu kalian minimal 1 minggu saja..